Platini ditunjukan ke kelompok kecil yang mengobrol di seberang ruangan, serta ke obrolan yang hendak mengganti arah kariernya, menodai reputasinya, serta selamanya mengganti berolahraga yang sudah ia dedikasikan dalam hidupnya.
Platini tersenyum kala ia secara formal diperkenalkan kepada tamu kehormatan makan siang: Sheikh Hamad bin Jassim al- Thani, perdana menteri Qatar, serta Sheikh Tamim bin Hamad al- Thani, yang dalam sebagian tahun hendak mengambil alih bapaknya selaku penguasa mutlak negeri. Orang- orang Qatar sudah tiba ke Paris buat mangulas rencana yang mendekati fantasi: Negeri Teluk kecil mereka yang sangat kaya mau jadi tuan rumah Piala Dunia.
Baca Juga : ikuti Judi Bola yang menguntungkan dan Claim Bonus New Member minimal deposit 50K dengan Bonus Cashback 5% Hanya di mantap168 Provider Slot Online Terpopuler! Semacam Pragmatic Play, Habanero, Spade Gaming, Top Trend Gaming, Joker123 Gaming, serta PG Soft.
Platini, wakil presiden FIFA, tubuh pengatur sepak bola global, sudah lama berlagak dingin terhadap gagasan tersebut. Setahun lebih dahulu, ia sudah berikan ketahui sahabatnya kalau ia percaya mengizinkan Qatar- negara tanpa tradisi sepak bola yang berarti, negeri yang kekurangan infrastruktur bawah semacam stadion- untuk menggelar kegiatan berolahraga terbanyak di dunia hendak jadi bencana untuk FIFA. Cuma 2 bulan lebih dahulu, ia sudah menggambarkan kepada saingan tawaran Amerika Serikat kalau ia mau turnamen 2022 berlangsung“ di mana saja tidak hanya Qatar.”
Tawaran yang Mematahkan FIFA
Qatar sepanjang bertahun- tahun menolak kritik atas usahanya buat memenangkan Piala Dunia selaku kecemburuan ataupun, lebih kurang baik lagi, rasisme Barat. Tetapi mempunyai duit serta tekad buat jadi tuan rumah turnamen merupakan satu perihal. Memenangkan hak buat melaksanakannya merupakan perihal lain. Serta pada tahun 2010, seperti itu permasalahan terbanyak Qatar.
Seminggu ataupun lebih saat sebelum 2 lusin anggota komite eksekutif FIFA- termasuk Sepp Blatter, presiden FIFA, serta Platini- dijadwalkan buat memutuskan mana dari 5 penawaran bersaing yang hendak memenangkan hak buat jadi tuan rumah Piala Dunia 2022, Harold Mayne- Nicholls mendarat di Zürich.
Seseorang Chili yang ramah serta terobsesi dengan sepak bola, Mayne- Nicholls mempunyai kekuatan yang besar, paling tidak secara teori. Ia sudah mengetuai regu inspeksi yang dikirim oleh FIFA buat memperhitungkan tiap penawar, serta laporan penilaian yang terbuat timnya mempunyai kemampuan buat mengganti suara.
Putusannya atas Qatar—hasil dari kunjungan 3 hari ke Doha pada September 2009—hampir tidak ialah sokongan yang kokoh. Sedangkan negeri itu sudah kurangi sebagian rencana awal mulanya, tercantum membangun pulau buatan yang lumayan besar buat dilihat dari luar angkasa, para inspektur masih menaruh keraguan yang nyatanya tidak bisa diatasi.
Nomor. 1: Qatar sangat kecil.“ Itu merupakan permasalahan besar untuk organisasi,” kata Mayne- Nicholls. Serta Nomor. 2: Di masa panas( Belahan Bumi Utara), jendela tradisional buat memainkan Piala Dunia, sangat panas.
Qatar dengan gagah berani berupaya meredakan kekhawatiran tersebut dengan membangun stadion kecil buat mendemonstrasikan sistem pendingin hawa futuristik yang katanya hendak membenarkan seluruh pertandingan hendak dimainkan dalam keadaan yang mendekati sempurna. Mayne- Nicholls terkesan, namun perkaranya senantiasa terdapat.
“ Perkaranya merupakan buat pendukung pada hari- hari non- pertandingan,” katanya. Suhunya 38 ataupun 40 derajat Celcius di bulan Juni, katanya, ataupun lebih dari 100 derajat Fahrenheit." Tidak bisa jadi melaksanakan apa juga di jalur."
Lebih banyak tuduhan korupsi serta penyuapan menyusul. Kementerian Kehakiman Amerika Serikat menuduh 3 pemilih Amerika Selatan menerima suap 7 digit buat memilah Qatar. Apalagi dalam sebagian tahun, nyaris tiap 22 anggota panitia yang menjajaki pemungutan suara dituduh ataupun didakwa melaksanakan korupsi. Puluhan eksekutif yang lain sudah ditangkap. Sebagian besar dituntut keluar dari FIFA, serta sebagian dilarang bermain sepak bola sama sekali.
Apalagi mereka yang terletak di puncak piramida busuk juga tidak lolos. Blatter dengan enggan mengumumkan ia hendak mengundurkan diri, kemudian senantiasa dilarang. Platini pula dituntut keluar sebab tuduhan etika yang tidak terpaut yang menimbulkan majelis hukum penipuan di Swiss.( Ia serta Blatter bersama dibebaskan.) Buat sedangkan, nyatanya FIFA sendiri tidak hendak bertahan dari keputusan yang dibuatnya sendiri.
Dapatkan Freebet hanya di Mantap168 penyedia catatan Judi online yang melayani pembuatan id login gratis untuk anda dapat bermain dengan aman dan nyaman, serta dengan bergabungnya kepada kami dapat banyak keuntungan dengan promo bonus paling banyak setiap minggunya.