Kehidupan di bumi ini gak dapat terlepas dari kemunculan pohon. Pohon memiliki fungsi selaku penyerap pencemaran, penahan air, pembuat oksigen, dan banyak. Saat ini, sekurang-kurangnya ada 3 triliun pohon di bumi ini.
Sayang, tiap tahunnya kita menggunting 15 miliar pohon atau melaksanakan deforestasi selebar 10 juta hektar tiap tahunnya. Lantas, apakah yang hendak berlangsung apabila kita menebang semua pohon di bumi ini? Berikut 6 petaka yang hendak kita mengalami apabila semua pohon di dunia ditebang.
1. Juta-an emisi karbon lepas ke atmosfer dan tingkatkan temperatur bumi
Gak disanggah apabila pohon satu diantara penyerap karbon terbanyak dari muka bumi. Dia dapat mempernyerap karbon dan menaruhnya waktu beberapa puluh ribu tahun di akar, tangkai, dan daunnya. Apabila semua pohon ditebang, sekurang-kurangnya bakal lepaskan 450 gigaton karbon ke atmosfer, 2x lipat emisi karbon yang sebelumnya pernah dibuat manusia! Lepasnya karbon ke atmosfer ini bakal menjadi memperburuk resiko rumah kaca dan menambah temperatur bumi. Menurut analisis yang dipublikasi di jurnal PLoS One di 2019, lenyapnya rimba selebar 25 km persegi bakal menimbulkan peningkatan temperatur senilai 2 derajat Celsius di wilayah seputarnya.
Baca Juga : Memiliki Jaminan Jackpot Hanya Bisa Kamu Temukan Di Aladdin138 Mainkan Dan Buktikan Sendiri Sekarang Juga!
2. Turunnya kandungan oksigen bumi dari 21% jadi di bawah 15%
Pohon cuma menghasilkan kurang lebih 30% oksigen di bumi. Sedang bekasnya, 70%, dibuat oleh fitoplankton di lautan. Meskipun demikian, satu pohon tua dapat siapkan oksigen untuk empat orang dan membuat masih berperanan penting selaku pembuat oksigen.
Apabila semua pohon di dunia ditebang, kandungan oksigen di atmosfer bakal turun, dari 21% jadi 15%. Namun gak cukup sampai di sana, karena karbon yang dilepaskan dari penebangan pohon bakal lari ke laut dan menimbulkan pengasaman laut.
Pengasaman laut bakal membuat kehidupan di laut susah untuk tetap bertahan hidup. Hasilnya, fitoplankton yang menciptakan oksigen mempunyai potensi mati dan kandungan oksigen bumi bakal turun di bawah 15%.
3. Perputaran air jadi kisruh, kekeringan dan banjir berlangsung
Pohon berperanan untuk mempernyerap air di tanah, membendungnya biar tidak langsung mengucur ke sungai atau danau, dan menghambat peluapan air. Tanpa ada pohon, saat hujan hadir karenanya tak ada suatu yang mengendalikan saluran air maka dari itu banjir bisa terjadi.
Gak cuma bab banjir, erosi tanah bisa terjadi dan bawa semua elemen organik tanah ke sungai dan laut. Ikutnya elemen organik ke laut bakal pengaruhi ekosistem koral dan kehidupan laut.
4. Miliaran orang bakal kehilangan sumber kehidupan dan mata pencarian
Sekurang-kurangnya ada 1,6 miliar orang yang tergantung di rimba untuk kehidupan mereka. Dimulai dari untuk tempat tinggal, tempat cari makan, beberapa obat, atau selaku mata pencarian. Sementara menurut laporan World Bank, ada 13,dua juta orang yang bekerja di bidang kayu.
Tanpa ada kemunculan pohon, tentu bakal ada 13,dua juta orang yang kehilangan tugas dan 1,6 miliar orang yang kehilangan sumber penghidupan. Termaksud 60 juta penduduk tradisi yang telah tinggal rimba waktu beberapa ribu tahun lama waktunya.
5. Lenyapnya 75% keanekaan hayati di dataran
Rimba yakni rumah untuk 75% keanekaan hayati di dataran. Area yang punyai pohon punyai kekayaan spesies 100% semakin tinggi dibandingkan tempat terbuka tanpa ada pohon. Juga kemunculan satu pohon dapat menjadi magnet untuk keanekaan hayati.
Tanpa ada hadirnya pohon, pasti bakal ada banyak keanekaan hayati yang kehilangan hunian, tempat berlindung, dan sumber makanan. Juga kemungkinan mereka lenyap karena tidak bisa menyesuaikan dengan perombakan.
6. Timbulnya penyakit baru dan tingkat rasio angka kematian bertambah
Pohon adalah area yang mengawasi biar banyak penyakit menebar dari hewan (zoonosis) tidak menebar sama manusia karena fragmentasi rimba menggerakkan timbulnya virus baru.
Terkecuali itu, pohon pula berperanan selaku penyerap pencemaran udara.Pohon di Amerika Serikat dapat mempernyerap 17,empat juta ton pencemaran udara tiap tahunnya, selamatkan 850 nyawa dari kematian, dan menghindari dari 670.000 kejadian soal pernafasan.
Tiap tahunnya ada 6,tujuh juta orang mati gara-gara pencemaran udara. Tanpa ada hadirnya pohon, yang pasti soal pencemaran udara bakal lebih runyam dan tingkat rasio angka kematian gara-gara pencemaran udara bakal bertambah.
Juga tanpa ada menebang semua pohon, kita udah memperoleh petaka seperti banjir, kritis cuaca, sampai endemi Covid-19 . Sehingga dibanding menebang pohon, lebih bagus apabila kita menanamnya.